Thursday, May 20, 2010

Kupilih Menjadi Ibu Rumah Tangga

Di sela-sela waktuku aku sempatkan untuk online di internet dan salah satunya adalah menulis di blog. Dulunya sebelum aku menikah aku adalah karyawan swasta. Bisa dibilang selepas SLTA (tepatnya SMK Telkom Sandhy Putra Makassar) hidupku adalah untuk bekerja kantoran menghabiskan  separuh waktu hidup dengan bekerja di depan komputer. Selain itu aktivitasku yang lain adalah kursus, kuliah (Univ YAI-Jkt), ikut dalam organisasi kepemudaan dan lain-lain. Bisa kebayang kesibukan waktu itu. Berangkat jam 7 pagi lalu hanya kembali ke rumah untuk tidur malam. Sekarang masa itu telah berlalu, setelah aku menikah dan apalagi setelah aku hamil kuputuskan untuk beristirahat dari duniaku yang dulu dan entah untuk berapa lama. Suamiku pun demikian, menyarankan agar aku tak usah sesibuk yang dulu lagi, menguras begitu banyak tenaga apalagi sampai meninggalkan keluarga untuk bekerja.

Sekarang aku adalah seorang Ibu rumah tangga yang dari pagi sampai malam pekerjaanku adalah mengurus suami dan anakku. Dan aku katakan bahwa dari semua pekerjaan yang telah aku jalani inilah pekerjaan yang tulus kulakukan dari hatiku. 

Jika sebelumnya aku bekerja kantoran semuanya kulakukan mungkin atas dasar tanggungjawab semata. Aku tak mau melakukan kesalahan, dan tekadku adalah pekerjaanku harus selesai dengan baik. Namun ada saat di mana aku jenuh dengan pekerjaanku itu. Mungkin saja aku merasa terbebani dengan jobdesk yang ada.

Namun, setelah aku menjadi seorang Ibu Rumah Tangga yang pada kenyataannya jobdesknya lebih banyak dan kompleks dibanding menjadi karyawan justru aku merasa bahagia dengan semua itu. Meskipun kadang lelah mendatangiku namun tak lantas membuatku jenuh, aku suka dengan lelahku yang sekarang. Aku suka melayani suamiku, aku senang jika dia bisa kenyang dengan makanan yang aku masak dengan tanganku sendiri. Aku bahagia jika ia ke kantor memakai baju yang aku strika sendiri. Senang jika aku selalu ada menyambutnya ketika ia pulang bekerja. Kubisa melihat perubahan wajahnya yang bisa langsung tersenyum ketika memasuki rumah melihat aku dan anakku yang juga lagi tersenyum. Untuk anakku, aku puas jika melihat badannya yang bersih karena aku yang memandikannya sendiri, badannya yang sekel karena meminum ASI dariku. Dan untuk rumah yang kami tinggali sekarang, aku senang melihat semuanya bersih dan tertata rapi sehingga kami bisa lebih nyaman tinggal di sini.

Inilah pekerjaan yang selalu buatku bahagia. Apalagi selalu banyak waktu untuk bisa berkumpul bersama suami dan anakku. Berbagi, tertawa dan bermain bersama. Alhamdulillah terima kasih Ya Allah kau berikan aku keluarga yang di dalamnya selalu ada senyum-senyum dan tawa ceri.

Jika saja aku menjadi pekerja kantoran, mungkin tak akan sebesar ini kebahagiaan yang kami rasakan. Bisa kubayangkan jika anakku harus diasuh orang lain, ketika ia menangis aku tak disampingnya. Ketika ingin bermain dia bermain bersama orang lain,,,fhhh sungguh tak rela rasanya. Atau suamiku harus makan dari makanan yang dibeli di warung dsb. Ketika seharusnya kami bercengkrama bersama tapi tidak bisa karena kepikiran pekerjaan kantor dsb. Walaupun mungkin dengan menjadi wanita karir bisa menambah "pundi-pundi" tabungan tapi tak semuanya bisa diukur dengan materi. bukan? Kebahagiaan tak selamanya bisa didapat dengan limpahan materi. Kalaupun iya itu hanyalah kebahagiaan fisik saja (bisa beli ini beli itu dsb), namun kebahagiaan psikis belum tentu.

Tak usah menghiraukan kata orang "Ibu rumah tangga ketinggalan jaman, emma' emma', jadul, gak gaul, gak up to date dsb". Kata siapa??? Sekarang jaman sudah canggih ada yang namanya internet, kita bisa belajar banyak dari sini. Ada lho seorang ibu rumah tangga yang hebat bikin web dan dia mendapatkan penghasilan dari pekerjaan sampingannya itu dan itu dilakukan secara online jadi tanpa harus ketemu si klien. Justru kesempatan menjadi "pintar" adalah sangat besar bagi ibu rumah tangga. Di sela-sela pekerjaannya mengurus keluarga bisa belajar banyak salah satunya dari internet, dan itu juga yang aku lakukan sekarang. Aku banyak dapat ilmu dari internet yang berkaitan dengan keluarga, seputar IT, masalah sosial, kesehatan, tips-tips dan lain-lain

Meskipun untuk saat ini aku tak bisa punya penghasilan sendiri lagi seperti dulu, tapi tak terlalu masalah, paling tidak untuk saat ini. Suatu saat mudah-mudahan aku bisa bantu-bantu suami juga tetapi tanpa harus meninggalkan keluargaku untuk bekerja. Dan kata suamiku yang alhamdulillah selalu mensupportku, jadi ibu rumah tangga kan juga namanya sudah bantu suami, pertama gak perlu bayar baby sitter ataupun pembantu rumah tangga. kedua bantu suami untuk selalu tersenyum karena  istrinya selalu ada disampingnya ;P. Dan pekerjaan ini adalah sangat mulia di mata Allah SWT. Apalagi jika dilakukan dengan penuh cinta dan hati yang ikhlas.

Jadi, tetaplah bangga menjadi ibu rumah tangga yang dari tangannya bisa menghasilkan generasi-genarasi unggul di kemudian hari. Suatu pekerjaan yang sangat mulia. Amin...

-Mama Ays-

3 komentar:

Zahrani said...

mantap yan, salut buat ibu rumah tangga, tanggung jawab besar lo yan

Anonymous said...

saluuuuttt buw....aduh,terharu ka bah..pengen juga ngerasain apa yang kau rasakan. Punya keluarga kecil yang bahagia..Kapan y?? :'(

uul said...

iyah iyah terharuwww........

mau juga T_T

 
DonkeyMails.com: No Minimum Payout  Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.
 

Sponsor




Powered By Blogger

Join with ziddu to earn money

Powered By Blogger

Sponsor

Powered By Blogger

Wayanays ©  Copyright by :: Kita dan Dunia :: | Template by | Don't be frightened | Don't be sad | Don't be scare